Auditory Brainstem Implant (ABI) dipertimbangkan untuk anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran. Dimana mereka hanya menerima sedikit manfaat dari penggunaan alat bantu dengar. Auditory Brainstem Implant ini adalah perkembangan teknologi yang masih baru. Cara kerjanya sama dengan cara kerja implan koklea. Stimulasi Auditory Brainstem Implant ini langsung dikaitkan dengan hubungan indera pendengaran sampai ke otak melalui saraf pendengaran.
Auditory Brainstem Implant banyak digunakan oleh orang dewasa, dimana saraf kejutnya sangat lemah, sehingga membutuhkan bantuan alat bantu dengar. Karena penggunanya didominasi oleh orang dewasa, maka anak-anak pun masih jarang yang menggunakan Auditory Brainstem Implant ini. Di Eropa hanya ada 13 % anak-anak yang memakai Auditory Brainstem Implant ini.
Mengapa Harus Menggunakan Alat Bantu Auditory Brainstem Implant?
Bagian telinga yang membuat kita bisa mendengarkan berbagai suara terletak pada bagian koklea yang berada di telinga bagian tengah. Ketika suara masuk ke dalam telinga tengah, sel-sel rambut pada telinga bagian dalam akan bergetar sehingga menghasilkan sinyal suara yang sampai ke otak. Sinyal ini berupa sinyal listrik yang akan diteruskan ke saraf pendengaran di otak.
Maka dari itu, kebanyakan orang mengalami gangguan pendengaran karena adanya kerusakan pada sel rambut yang ada di koklea. Penggunaan alat bantu dengar yang menggunakan prinsip kerja amplifier ini sangatlah penting untuk orang-orang yang memiliki gangguan pendengaran agar mampu mendengar dengan jelas.
Pada beberapa kasus gangguan pendengaran, sebagian besar disebabkan karena fungsi sel rambut yang terganggu, sehingga penggunaan alat bantu dengar tidak mampu memberikan keuntungan yang optimal. Sehingga langkah selanjutnya adalah dengan melakukan penanaman implan koklea.
Untuk anak-anak yang mengalami gangguan pendengaran biasanya saraf pendengaran akan bermasalah. Anak-anak tersebut tidak mampu mendengar suara dengan baik karena tidak adanya sinkronisasi yang baik antara indera pendengaran dan otak. Sehingga solusinya adalah dengan penggunaan alat bantu dengar.
Apa Itu Auditory Brainstem Implant Dan Apa Bedanya Dengan Penanaman Implan Koklea?
Sama seperti implan koklea, cara kerja Auditory Brainstem Implant memiliki 2 bagian utama, yakni bagian eksternal dan internal. Perangkat eksternal memiliki beberapa bagian, yaitu mikrofon, prosesor suara, dan gulungan transmitter. Berbeda dengan penanaman implant koklea yang dilengkapi dengan elektroda yang dimasukkan dalam koklea.
Sedangkan untuk bagian internal, ada pembedahan implan yang langsung mengenai bagian batang otak, sehingga suara akan melewati koklea dan saraf pendengaran. Kedua cara kerja ini menyebabkan sensasi mendengar yang berbeda-beda sesuai dengan suara yang masuk ke dalam telinga.
Kapan Auditory Brainstem Implant (ABI) Diberikan?
Auditory Brainstem Implant telah digunakan oleh orang dewasa yang terdiagnosa mengalami Neurofibromatosis tipe 11 atau NF2. Dimana pada kondisi ini, timbul tumor di saraf pendengaran, sehingga akan membuat saraf kejut pendengaran menjadi sangat terganggu. Salah satu solusi yang diberikan adalah dengan melakukan operasi atau pembedahan.
Jadi, hingga saat ini Auditory Brainstem Implant hanya akan diberikan kepada orang-orang dewasa yang memiliki gangguan pendengaran akut dan sulit berkomunikasi. Auditory Brainstem Implant menyediakan pengalaman mendengar melalui cara membaca gerak bibir dan menangkap clue yang diutarakan saat berkomunikasi.
Seberapa besar kemungkinan anak akan sembuh dari gangguan pendengaran dengan menggunakan auditory brainstem implant?Jawabannya masih belum pasti. Hal ini akan dipengaruhi oleh proses penanaman serta terapi mendengar dan bicara yang dilakukan setelah menggunakan penanganan Auditory Brainstem Implant.
Namun secara umum, anak akan segera belajar untuk menangkap informasi yang didapatkannya. Mereka akan dibantu untuk mengembangkan kemampuan berbicaranya sehingga anak akan mendapatkan kualitas serta kemampuan mendengar yang lebih baik.
image : healthandfitnesstalk
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.