Banyak orang merasa ragu saat mereka harus memakai alat bantu dengar. Mereka masih menganggap bahwa alat bantu dengar bentuknya besar dan bisa bikin malu. Mereka lupa atau tidak menyadari bahwa teknologi sekarang jauh berbeda dengan beberapa tahun belakangan. Jadi alat bantu dengar jaman sekarang pun jauh berbeda dari anggapan mereka tersebut. Berikut 11 mitos yang sering didengar tentang alat bantu dengar.
Mitos Tentang Alat Bantu Dengar: Alat bantu dengar hanya untuk orang tua atau membuat pemakainya kelihatan tua
Kebanyakan orang masih menganggap bahwa memakai alat bantu dengar berarti orang tersebut sudah tua. Padahal faktanya, dua pertiga orang yang mengalami gangguan pendengaran berusia kurang dari 64 tahun. Alat bantu dengar keluaran terbaru bentuknya sudah modis dan bisa disinkronisasikan dengan gadget lain, jadi sudah sesuai dengan selera anak muda.
Mitos Tentang Alat Bantu Dengar: Alat bantu dengar bentuknya besar dan tidak enak dilihat
Tidak seperti pada jaman dahulu, ekarang bentuk alat bantu dengar sudah modis. Ukurannya lebih kecil bahkan ada yang bisa dimasukkan ke saluran telinga sehingga tidak tampak dari luar, dan tentu saja praktis digunakan.
Mitos Tentang Alat Bantu Dengar: Alat bantu dengar hanya untuk orang dengan gangguan pendengaran parah
Sangatlah penting untuk segera menggunakan alat bantu dengar sebelum kondisi semakin parah. Penelitian menunjukkan bahwa gangguan pendengaran berhubungan dengan fungsi kognitif. Jika gangguan pendengaran tidak segera ditangani maka fungsi kognitif akan semakin menurun yang bisa menimbulkan dementia.
Mitos Tentang Alat Bantu Dengar: Alat bantu dengar mahal-mahal
Memang alat bantu dengar harganya mahal, namun banyak organisasi atau yayasan yang mau memberikan bantuan finansial atau alat bantu dengar gratis bagi yang membutuhkan. Jadi tidak ada alasan lagi tidak mampu membeli alat bantu dengar.
Mitos Tentang Alat Bantu Dengar: Alat bantu dengar membuat suara yang didengar sangat keras
Alat bantu dengar jaman sekarang bisa diatur volumenya dengan mudah, bahkan ada yang otomatis mengatur volume. Pasien perlu berdiskusi dengan ahli audiologi untuk menemukan setingan yang tepat.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.