Melanjuti mengenai beberapa strategi dalam komunikasi dengan orang yang mengalami gangguan pendengaran yang sudah dibahas sebelumnya. Agar pembicaraan dapat berjalan dengan lancar, tidak ada saling salah persepsi.
1. Gunakan strategi komunikasi yang efektif untuk klarifikasi
Pendengar: Hindari mengatakan “Hah?” atau “Apa yang Anda katakan?” ketika kamu sudah mendengar setidaknya beberapa bagian dari yang pembicara katakan. Alih-alih, cobalah untuk mengatakan sesuatu seperti “Saya tahu apa yang Anda katakan tentang rumah baru yang Anda bangun, tetapi saya tidak menangkap dimana lokasi rumah Anda”. Dengan cara ini, pembicara tidak harus mengulang semua yang dia katakan.
Rekan komunikasi: Ketika pendengar melewatkan sesuatu yang Anda katakan, coba untuk mengulang apa yang Anda katakan sekali lagi, menggunakan kata-kata yang jelas tetapi tidak berlebihan.
Jika orang tersebut masih tidak memahami, coba ganti katanya. Sebagai contoh, jika seseorang tidak mengerti ketika Anda mengatakan “Membanggakan diri itu tidak sopan”, ulangi sekali lagi, kemudian ganti katanya dalam kalimat Anda menjadi “Sombong itu tidak baik”.
2. Coba untuk menentukan akar dari kesulitan Anda
Pendengar: Latihan analisa kenapa Anda mempunyai kesulitan dengan pembicaraan tertentu, kemudian membuat permintaan khusus, pastinya dengan sopan. Apakah dia memiliki suara yang lembut? Daripada mengatakan “Ucapkan lagi?” coba untuk memintanya untuk “Tolong berbicara sedikit lebih keras”. Apakah dia berbicara terlalu cepat? Minta dia untuk “Tolong pelankan sedikit, jadi telingaku dapat menangkap apa yang Anda katakan”.
Jika dia sudah berpaling dari Anda ketika berbicara, jangan katakan “Saya tidak mendengar Anda”. Alih-alih, gunakan permintaan khusus seperti “Tolong lihat saya ketika Anda berbicara”. Jika dia sedang berbicara dengan tangan di mulutnya, katakan “Tolong bisakah Anda menurunkan tangan Anda” daripada “Saya tidak bisa mengerti apa yang Anda katakan”.
Rekan komunikasi: Cara terbaik untuk berbicara secara jelas pada orang dengan gangguan pendengaran adalah menatapnya, bicara dengan sedikit lebih pelan, sedikit lebih keras, dan dengan intonasi yang alami, tidak monoton. Coba untuk tidak menutup mulut Anda ketika berbicara, karena untuk mencegah rekanmu mengambil manfaat dari isyarat bibir.
3. Verifikasi apa yang Anda dengar
Pendengar: Jika Anda sedikit ragu untuk memahami sebuah pesan secara benar, konfirmasi detailnya kepada pembicara. Itu akan membuatmu aman dari rasa malu atau kerumitan nantinya.
Rekan komunikasi: Ketika memberikan arah, seperti dimana dan kapan bertemu untuk suatu pertemuan, tanya rekan Anda yang memiliki gangguan pendengaran jika dia memahami secara jelas arah dari suatu percakapan seperti “Apakah itu masuk akal?”.
4. Strategi Komunikasi: Tonjolkan yang positif
Pendengar: Gunakan kata-kata positif ketika Anda membutuhkan bantuan dari rekan komunikasi Anda, seperti “Bisakah Anda berbicara sedikit lebih keras?” daripada “Anda harus bicara lebih keras jika Anda ingin aku mengerti”.
Rekan komunikasi: Ketika pendengar dengan gangguan pendengaran meminta Anda untuk mengatakan sesuatu lebih keras, anggap itu sebagai sebuah pujian! Itu artinya dia sangat ingin mengerti apa yang Anda bicarakan.
Simak bagaimana strategi komunikasi selanjutnya, karena masih banyak strategi yang dapat Anda gunakan untuk percakapan dengan orang mengalami gangguan pendengaran.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.